Kamis, 30 Desember 2010

kucing asli indonesia

Kucing Madura
Beberapa spesies flora dan fauna baru banyak ditemukan di negara kita. Begitu pula kucing, sifat geografi negara kepulauan menyebabkan ada sekumpulan kucing yang berkembangbiak di sebuah pulau kecil. Perkembangbiakan tersebut berlangsung terus menerus dan kemurnian genetiknya secara alami tanpa campuran gen dari kucing-kucing lain. Sehingga tercipta satu ras kucing asli. Bukan ras "kampung" yang sering berkeliaran di pasar-pasar. Bukan juga ras Javanese atau Balinese yang menggunakan nama pulau di negara kita.

Ras kucing asli Indonesia ini, hidup dan berkembang biak di Madura. Kucing berkembang biak di sebuah pulau kecil bernama Raas yang terletak di sebelah timur pulau Madura. Makanya kucing tersebut dikenal dengan nama kucing Raas.

Kucing ini juga sempat dibawa keluar pulau Raas dan ditemukan di Sumenep. Kucing ini sebetulnya punya peluang untuk menjadi kucing ras karena berada pada lingkungan terbatas dengan pola perkimpoian tertentu sehingga terbentuk penampilan yang khas.

”Kucing Ras ini mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai leopard. Tampilan umum mirip seperti kucing korat atau kucing Turkish angora dengan rambut berwarna abu-abu pada hampir seluruh bagian tubuh. Bentuk tubuh sebagaimana kucing lokal lain,”jelas Zainal Abidin, penggemar kucing yang masihmemiliki darah Madura ketika ditemui di acara kontes kucing se-Indonesia di Poins Square, Jakarta.

Diterangkannya bahwa ada kecenderungan kaki belakang lebih panjang dari kaki depan. Bentuk kepala dengan hidung berukuran sedang.Warna cuping hidung hitam. Telinga berdiri tegak ke arah depan seperti kucing Turkish angora terkesan waspada, berukuran sedang dengan ujung telinga agak runcing. “Kucing Ras mempunyai warna mata hijau tua atau hijau gelap, tidak seperti Turkish angora atau Korat yang mempunyai warna mata hijau terang. Mata tidak begitu lebar dan berbentuk oval,”tambah Zaenal. Rambut kucing Raas pendek dan halus. Rambut kucing ini berwarna abu-abu pada sebagian besar tubuhnya. Sementara bagian bawah tubuh, dada atau perut terdapat warna putih dengan batas yang tidak jelas. Kucing madura ini memiliki ekor dengan panjang yang sedang, tetapi bengkok di ujungnya (kinky tail). Bentuk ekor yang bengkok ini menegaskan kucing madura adalah kucing Asia.

Dari hasil penelitian beberapa peneliti, didapatkan fakta bahwa kucing Madura ini mempunyai variasi genetik dan tergolong langka . Harus segera diambil langkah untuk melestarikan mereka , dan apabila tidak, dapat dipastikan Ras kucing ini akan segera punah. Saat ini telah diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing ini, yaitu Buso dan Kecubung Buso. Dalam bahasa setempat Buso artinya abu abu (Blue) seperti yang terdapat pada ras Rusian Blue atau British shorthair. sedangkan kecubung dalam bahasa setempat diberikan kepada kucing yang berwarna coklat.

Kucing Merah (Kalimantan)
Kucing Merah atau yang dalam bahasa latin disebut Pardofelis badia merupakan salah satu spesies kucing kecil endemik pulau Kalimantan. Sayangnya tidak banyak yang mengenal kucing merah yang langka ini. Saya sendiri belum pernah sekalipun melihat Kucing Merah dari kalimantan ini, sekalipun di kebun binatang. Mungkin sobat ada yang pernah melihatnya?

Kucing Merah disebut juga sebagai Kucing Kalimantan atau Kucing Borneo. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Borneo Bay Cat, Bay Cat, Bornean Bay Cat, dan Bornean Marbled Cat. Di Malaysia binatang yang juga menghuni Serawak dan Sabah ini dikenal dengan Kucing Merah. Sedangkan dalam bahasa latin disebut sebagai Pardofelis badia, yang bersinonim dengan Catopuma badia dan Felis badia.

Kucing Merah ini merupakan saudara dekat dan masih satu nenek moyang dengan Kucing Emas (Asian Golden Cat) yang banyak terdapat di Sumatera, dan beberapa negara Asia Tenggara. Diperkirakan kucing endemik kalimantan ini telah ada sejak 4 juta tahun yang silam saat pulau Kalimantan masih bersatu dengan daratan Asia.

Ciri-ciri dan Perilaku. Kucing Merah (Borneo Bay Cat) mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan walaupun ada varian yang berwarna keabu-abuan. Bagian bawah tubuh Kucing Kalimantan berwarna lebih pucat daripada bagian atas. Terdapat garis warna merah kecokelatan agak muda pada kening dan pipi. Telinga kucing langka ini berwarna hitam atau cokelat tua, dan pada ekor bergaris putih dengan bintik hitam diujung ekor.

Kucing Merah mempunyai tubuh ramping memanjang dengan panjang sekitar 55 cm dengan ekor yang panjangnya berkisar 35 cm. Kucing Merah (Borneo Bay Cat) mempunyai berat tubuh antara 2,3 -4,5 kg.

Belum banyak yang dapat digali tentang perilaku kucing endemik Kalimantan yang langka ini. Kucing Merah (Pardofelis badia) termasuk binatang nokturnal yang banyak beraktifitas di malam hari untuk memburu burung, tikus, dan monyet. Selain seekor pemburu, Kucing Merah (Catopuma badia) juga memakan bangkai-bangkai binatang yang terdapat di hutan.

Kucing Merah (Borneo Bay Cat) menginjak dewasa dan matang secara seksual pada usia antara 18-24 bulan. Kucing endemik kalimantan ini mempunyai masa kehamilan sekitar 70-75 hari dengan melahirkan 1-3 ekor anak dalam sekali masa kehamilan.

Habitat, Populasi, dan Konservasi. Kucing Merah Kalimantan (Pardofelis badia), hanya terdapat di pulau Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) saja. Kucing ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah yang lebat hingga ketinggian 900 meter dpl.

Populasi kucing langka ini sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti. Karena itu 2002 Kucing Merah (Borneo Bay Cat) dikategorikan dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah) oleh IUCN Redlist. Dan juga dimasukkan dalam Apendiks II CITES. Di Indonesia dan Malaysia, Kucing Merah termasuk binatang yang dilindungi dari kepunahan.

1 komentar:

  1. Pemerintah utamanya pemerintah daerah bekerja sama dgn semua komponen masyarakat di pedalaman Kalimantan, IPB Bogor, Taman Safari Indonesia utk menangkarkan spesis kucing ini dan Pemda agar lebih serius menginvtarisir hewan dan tumbuhan langka sebagai suatu kekayaan lokal yg pada akhirnya bisa di jadikan obyek wisata dan identitas (ikon) Nasional dan daerah.

    BalasHapus